Keluarga adalah sumber kekuatan dan cahaya bagi setiap langkah saya. Saya tumbuh dalam lingkungan yang sarat dengan nilai kerja keras, kejujuran, dan kasih sayang, fondasi yang membentuk cara saya memandang hidup hingga hari ini.
Ayahanda tercinta, Almarhum R. Tjejep Machron Sj., adalah sosok teladan yang menanamkan semangat tanggung jawab dan pengabdian tanpa pamrih. Dikenal karena keteguhan hati dan rasa keadilannya, beliau mengajarkan bahwa kepemimpinan sejati selalu dimulai dari ketulusan dan kesungguhan hati.
Sementara ibunda, Ibu Nenden Tedjalesmana, adalah sumber kelembutan dan kebijaksanaan yang senantiasa menuntun setiap langkah saya dengan doa, kasih, dan keteladanan.
Dari keduanya, saya belajar bahwa cinta keluarga adalah bentuk pendidikan terbaik yang dapat diwariskan, lebih kuat dari kata-kata, lebih abadi dari waktu.
Kini, nilai-nilai itu saya teruskan dalam keluarga kecil saya sendiri
Sebagai seorang ibu, saya berbahagia dikaruniai dua anak yang menjadi sumber semangat sekaligus pengingat untuk selalu bertumbuh dengan cinta:
Adinandra Laras, sang sulung yang tenang, dewasa, dan penuh tanggung jawab, serta Amara Belicia Laras, si bungsu yang ceria, lembut, dan penuh cahaya.
Keduanya tumbuh dalam kasih, doa, dan pembelajaran hidup yang saya pelajari dari orang tua saya.
Dalam setiap tawa mereka, saya menemukan arti baru dari perjuangan dan kebahagiaan. Bersama mereka, saya memahami bahwa “rumah” bukan sekadar tempat berpulang, melainkan ruang tempat hati saling belajar, saling memahami, dan saling menguatkan.
“Keluarga bukan hanya tempat kita pulang, tetapi tempat di mana kita selalu ditemukan kembali — bahkan ketika dunia terasa terlalu bising.”
— Reina Natamihardja
COMMENTS